Penulis: Adiya Chou
Foto & Ilustrasi: iJul
Hak Cipta: Street Photography Festival Indonesia
Hak Publikasi: Blog SPFest & Maklum Foto
Soft Skills jika diartikan secara harfiah akan tampak rancu, yaitu “Keterampilan Lunak”, dan karenanya istilah Soft Skills sudah common (umum) dijadikan ungkapan sehari-sehari tidak lagi diartikan harfiah.
Sedangkan lawan katanya adalah Hard Skills (Keterampilan Keras). Hard Skill dapat diistilahkan dengan Keterampilan Teknis atau Technical Skills.
Soft Skills dan Hard Skills adalah 2 hal yang saling melengkapi bagi seseorang dalam menggapai kinerja gemilang dan membentuk karakter.
Arti dan Manfaat Soft Skills bagi Street Photographer
Setiap jenis pekerjaan atau kegiatan akan selalu memerlukan sebuah keterampilan sehingga dapat membantu kamu mengerjakannya, mencapai target yang ditetapkan dan meraih tujuan akhir yang dicanangkan.
Sebagai contoh, seorang fotografer tentunya perlu paham berbagai jenis lensa kamera, jenis, tata cahaya, komposisi dan lainnya.
Dan masih banyak lagi contoh pekerjaan atau kegiatan lain, yang pastinya harus disertai keterampilan yang terikat. Keterampilan ini dikenal dengan Keterampilan Teknis (Hard Skills) yang untuk memperolehnya kamu perlu belajar dan berlatih baik secara akademik atau otodidak.
Dan selanjutnya dalam perkembangan berbagai jenis pekerjaan yang melibatkan banyak orang dengan kemampuan dan keterampilan yang berbeda-beda, maka kamu akan ditunjang dengan keterampilan lain yang dikenal dengan sebutan Soft Skills (Keterampilan Non Teknis), sebuah keterampilan yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku menghadapi orang lain.
Soft Skill adalah sikap, perilaku atau karakter individu yang ada dalam diri masing-masing. Lebih condongnya pengertian soft skill adalah sikap dan kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Soft skills tidak terlihat kasat mata dibandingkan kemampuan teknis, dan untuk memperolehnya seorang street photographer tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan.
Soft skill bisa diperoleh melalui pengalaman disekolah, pengalaman hidup dan masa lalu, atau pengalaman dalam dunia kerja yang tengah dilakoni.
Pengalaman tersebut merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga sehingga kita dapat menjalani peran sebagai seorang professional yang tidak hanya handal dalam urusan teknis, namun sangat lihai berhubungan dengan orang lain.
Contoh Soft Skills dan Penerapannya dalam Street Photography
1. Communication Skills
Seseorang dengan komunikasi yang baik mempunyai kemampuan dalam mengolah informasi baik lisan ataupun tulisan secara akurat.
Selain itu mereka dengan keterampilan komunikasi mampu memberikan informasi sebaliknya secara tepat dan akurat, dan dapat diterima serta dicerna dengan mudah oleh orang lain.
Dalam street photography, komunikasi dibutuhkan di seluruh proses. Mulai dari persiapan, eksekusi dan distribusi.
Sebagai contoh, ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di suatu daerah, saya terlebih dahulu mencari informasi tentang daerah tersebut, baik dari teman atau dari tulisan yang ada di media cetak dan internet.
Yang saya lakukan berikutnya adalah mempersiapkan diri, baik dari segi peralatan maupun mental.
Kemudian ketika saya sudah berada di daerah tersebut, saya mencoba mengartikan karakter manusia di daerah tersebut dari informasi yang saya dapatkan langsung di lapangan.
Lalu saya mendistribusikan hasil karya saya kepada tepat, juga berdasarkan informasi yang telah saya kumpulkan.
2. Interpersonal Skills
Interpersonal Skills adalah kemampuan dalam berhubungan baik kepada lawan bicara atau orang lain.
Sebagai seorang street photographer yang mempunyai interpersonal skills kamu akan menjadi seorang komunikator yang baik ketika berhadapan dengan subjek di jalanan.
Saya merasa diri saya punya cukup kapasitas dalam hal ini. Sebelumnya saya pernah mengajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan. Hal ini sangat membantu saya ketika menghadapi subjek.
Tanggapan subjek terhadap kamu tergantung pada kemampuanmu menanggapi reaksi yang ditunjukkan subjek. Tersenyum adalah salah satu cara yang cukup ampuh.
3. Problem Solving & Critical Thinking
Keterampilan ini adalah kemampuan dalam menganalisa dan mengidentifikasikan sebuah masalah serta memberikan berbagai kemungkinan penyelesaiannya (solusi).
Menggunakan nalar yang logis adalah kemampuan dalam Problem Solving, sehingga pendekatan masalah akan mudah terselesaikan secara efektif dan efisien.
Kamu mungkin tidak asing lagi dengan sosok Henri Cartier-Bresson. Kemampuan ini adalah salah satu kemampuan terbaiknya. Bresson terkenal dengan decisive momentdimana Bresson selalu melakukan riset kecil dan memperkirakan arah, gerakan dan reaksi subjek yang ingin dituju. Ia lebih sering menunggu di tempat yang tepat, menanti subjek masuk ke dalam frame dan menciptakan sebuah karya yang sangat terukur.
Kemampuan ini juga diperlukan ketika kita berada dalam suatu kelompok atau komunitas.
Street photography selalu menimbulkan pertanyaan dan tanggapan, baik itu positif, netral, maupun negatif.
Kemampuan critical thinking bisa menjadi salah satu andalan bagi street photographer untuk menanggapi berbagai problem.
4. Active Listening
Kemampuan mengelola diri sendiri untuk mau mendengarkan orang lain dan mengambil manfaat dari pendapat atau masukan lawan bicara.
Melakukan interupsi hanya jika memang harus dilakukan, bukan sekedar ingin tampak bersuara atau tampak aktif.
Mendengarkan adalah kemampuan non teknis yang cukup krusial untuk memperoleh informasi lengkap agar tidak salah persepsi.
Kemampuan ini hampir mirip dengan poin pertama, perbedaannya adalah disini kamu lebih dituntut untuk menjadi pendengar yang baik sebelum menganalisanya.
Kemampuan active listening dibutuhkan di semua proses dalam menghasilkan karya street photography.
Saya ingat ketika memotret di suatu daerah yang mengalami sengketa tanah. Alih-alih memotret dengan jumlah shot yang banyak, ternyata saya harus menjadi pendengar yang baik ketika ibu-ibu dan penduduk lain curhat tentang hidupnya, tentang daerah tersebut, dan tentang sengketa tanah.
Disini saya mencoba jadi pendengar yang baik, tanpa memberikan tanggapan yang berarti, karena informasi yang saya dapatkan tentang konflik tersebut sangat sedikit.
Kemudian ketika kamu mendistribusikan karyamu, baik ke khalayak ramai seperti social media atau ke sebuah organisasi. Banyak orang akan menanggapinya, baik secara lisan maupun tulisan.
Saya sendiri adalah orang yang selalu membaca komentar atau mendengarkan komentar orang lain tentang karya saya.
Semua masukan, kritikan bahkan cemoohan akan saya terima untuk saya saring lagi, mana yang bisa saya terapkan dan mana yang harus saya abaikan.
5. Active Learning
Aktif membaca dan belajar hal baru yang bermanfaat bagi pengembangan diri merupakan salah satu soft skills yang patut dilatih.
Proses belajar tidak hanya terjadi di sekolah atau di kampus. Masih banyak tempat yang bisa kita jadikan sumber belajar.
Semboyan orang Minangkabau yang selalu saya terapkan adalah “Alam Takambang Jadi Guru”...
atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah “Alam yang luas jadikan sebagai guru/ pedoman”...
yang artinya kamu bisa mendapatkan ilmu dari semua hal.
Perkembangan jaman membuat informasi menjadi tak terbatas, kamu bisa mengaksesnya dimanapun dan kapanpun.
Proses belajar semakin mudah, di Indonesia sendiri kamu bisa belajar banyak dari tulisan-tulisan di website fotografi.
Praktekkan ilmu yang sudah kamu dapatkan dari bacaan tersebut ke kehidupan nyata, saya yakin perkembanganmu akan meningkat dengan lebih cepat.
6. Organizational Skills
Organizational Skills merupakan kemampuan dalam berorganisasi, berkomunitas atau berkelompok.
Setiap street photographer biasanya tergabung dengan satu atau banyak grup.
Yang harus kamu lakukan adalah mengikuti aturan yang ada, ikut dalam berbagai diskusi, dan berbagi informasi satu sama lain.
7. Time Management Skills
Kemampuan mengelola waktu sendiri sehingga setiap tugas dapat terselesaikan sesuai jadwal yang dibuat diawal.
Seorang street photographer wajib memiliki kemampuan ini. Kesalahan akan berdampak langsung pada diri sendiri dan kelompok.
Contohnya ketika komunitas mempercayakan kepada dirimu untuk menjadi koordinatorsalah satu event, maka kamu harus datang tepat waktu, bahkan lebih dulu dibandingkan anggota yang lain.
Hal ini bisa berdampak terhadap pandangan orang lain padamu, kamu akan menjadi orang yang bisa dipercaya dan berkemungkinan untuk menjadi panutan bagi rekan-rekanmu.
8. Flexibility & Adaptability
Kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Reaksi dan respon terhadap sekitar menjadi poin penting dalam pengembangan diri.
Semakin handal kamu dalam mengelola soft skills akan semakin tinggi potensi keberhasilan.
Ini adalah kemampuan yang paling penting dimiliki oleh semua orang, terkhusus untuk street photographer.
Dipoin empat saya menceritakan bahwa saya pernah menjadi pendengar untuk curhatan penduduk. Namun Flexibility & Adaptability lebih dari itu, lebih kompleks...
Dimana kita harus bisa menyesuaikan diri, menanggapi sesuatu, bertindak, bertanya, mengamati, dll sesuai dengan kondisi sekitar.
Kemampuan ini akan memungkinkanmu menemukan karakter diri dan memahami banyak hal. Yang artinya juga akan berdampak terhadap hasil karyamu.
Semua soft skills diatas merupakan sesuatu yang dapat dilatih, bukan hanya tergantung faktor genetik.
Comments